Kuingin Meresahmu Sekali Lagi
Apatah pedih kecuali onak
Jendela tabu yang tercemak di siratmu
Lamat-lamat kucuri pula gersang, lalu getarmu yang lebur bersama hilang
Kecuali rosa, kecuali ville, ada mafhum terserah-serah
Gugur masih jemawa?
Entah. Lepas. Retas.
Bolehkah meresahmu sekali lagi? Usik-usik. Hingga lepuh. Hingga sepuh.
Medan, 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar